Pada kesempatan ini, kami berbagi contoh narrative tentang "Roro Jonggrang." Selamat membaca.
Roro Jonggrang
a. Orientation
Roro Jonggrang was the daughter of King Prabu Baka, who ruled over the ancient Javanese kingdom of Prambanan. The king was killed in a fierce battle by the minister of the King of Pengging, who fought with a magic weapon called ‘Bandung’. For this reason, he was known as ‘Bandung Bandawasa’.
b. Complication
Not long afterwards, Bandung Bandawasa decided to marry Princess Roro Jonggrang., the daughter of his victim. But she had no desire to marry the murderer of her father, so she sought the advice of the Patih.
The Patih made a wise suggestion. Bandung would have to build a thousand temples and two deep weels. If he managed to complete all this in the course of one night, he could marry the princess. Bandung knew two people possessing magic powers who promised to help him. one was his father, “Damarmaya”, and the other was mighty King of Pengging. A date was fixed and in the evening, Bandung’s followers began their giant construction job. Five hundred temples were completed by midnight.
Roro Jonggrang sent a man to watch the progress of Bandung’s work and by four o’clock in the morning he saw that nine hundred and ninety five temples were already built and to deep wells nearly finished. The whole palace was filled with sadness, because the Princess would have to marry the man who had murdered her father.
Again the Patih had an idea. He woke up all the young girls and ordered them to pond rice at once. When the workers heard the pounding of rice and smelt the flowers, which were the signs of dawn they stopped their work. Bandung Bandawasa was glad to see the temples before him and counted them himself. But to his surprise, there were only 999 temples.
c. Resolution
He soon learned the reason of his failure and became very angry. Roro JOnggrang herself was changed into a statue, which stands in the great inner hall of the largest temple and is now know as, “The Temple of Roro Jonggrang’.
Terjemahannya Roro Jonggrang
a. Orientation
Roro Jonggrang adalah anak perempuan dari Raja Prabu Baka, yang memimpin kerajaan Jawa atas Prambanan pada dahulu kala. Raja tersebut terbunuh pada pertempuran sengit oleh menteri dari kerajaan Pengging, yang bertarung menggunakan senjata magis bernama ‘Bandung’. Karena alasan inilah ia dikenal sebagai ‘Bandung Bandawasa’.
b. Complication
Tak berselang lama, Bandung Bandawasa memutuskan untuk menikahi putrid Roro Jonggrang, anak dari musuhnya. Tetapi Roro Jonggrang tidak berkeinginan untuk menikah dengan seseorang yang telah membunuh ayahnya, jadi ia meminta saran kepada Patih.
Patih membuat sebuah saran yang bijaksana. Bandung diminta untuk membangun seribu candid an dua sumur yang dalam. Jika ia mampu menyelesaikannya dalam satu malam, maka ia dapat menikahi Roro Jonggrang. Bandung tahu dua orang yang memiliki kekuatan magis yang berjanji akan membantunya. Salah satunya adalah ayahnya, “Darmamaya”, dan satunya lagi adalah Raja Pengging. Waktupun telah ditentukan, dan pada waktu petang, pengikut Bandung memulai pembangunan dengan jin pekerja. Lima ratus candi telah terselesaikan sampai pertengahan malam.
Roro Jonggrang mengirim seseorang untuk mematai-matai perkembangan dari pekerjaan Bandung dan pada pukul empat pagi, dia melihat sudah ada Sembilan ratus Sembilan puluh lima candi yang telah dibuat dan dua sumur ang dalam hampir selesai. Seluruh isi kerajaan menjadi sedih, karena putrid harus enikah dengan seorang yang telah membunuh ayahnya.
Lagi-lagi, Patih memiliki ide. Dia membangunkan semua gadis dan memintanya menumbuk padi bersamaan. Ketika para pekerja mendengar tumbukan padi dan mencium aroma bunga, yang mana merupakan tanda fajar, mereka pun menghentikan pekerjaan mereka. Bandung Bandawasa bahagia melihat candi-candi itu sampai pada akhirnya dia menghitungnya. Tetapi betapa terkejutnya ia, hanya ada 999 candi.
c. Resolution
Kemudian dengan cepat ia mencari sebab kegagalannya dan menjadi marah akan itu. Roro Jonggrang pun dirubahnya menjadi batu, yang kini berada di ruang inti dan kini disebut sebagai ‘Candi Roro Jonggrang’.
Demikian, semoga bermanfaat.
Roro Jonggrang
a. Orientation
Roro Jonggrang was the daughter of King Prabu Baka, who ruled over the ancient Javanese kingdom of Prambanan. The king was killed in a fierce battle by the minister of the King of Pengging, who fought with a magic weapon called ‘Bandung’. For this reason, he was known as ‘Bandung Bandawasa’.
b. Complication
Not long afterwards, Bandung Bandawasa decided to marry Princess Roro Jonggrang., the daughter of his victim. But she had no desire to marry the murderer of her father, so she sought the advice of the Patih.
The Patih made a wise suggestion. Bandung would have to build a thousand temples and two deep weels. If he managed to complete all this in the course of one night, he could marry the princess. Bandung knew two people possessing magic powers who promised to help him. one was his father, “Damarmaya”, and the other was mighty King of Pengging. A date was fixed and in the evening, Bandung’s followers began their giant construction job. Five hundred temples were completed by midnight.
Roro Jonggrang sent a man to watch the progress of Bandung’s work and by four o’clock in the morning he saw that nine hundred and ninety five temples were already built and to deep wells nearly finished. The whole palace was filled with sadness, because the Princess would have to marry the man who had murdered her father.
Again the Patih had an idea. He woke up all the young girls and ordered them to pond rice at once. When the workers heard the pounding of rice and smelt the flowers, which were the signs of dawn they stopped their work. Bandung Bandawasa was glad to see the temples before him and counted them himself. But to his surprise, there were only 999 temples.
c. Resolution
He soon learned the reason of his failure and became very angry. Roro JOnggrang herself was changed into a statue, which stands in the great inner hall of the largest temple and is now know as, “The Temple of Roro Jonggrang’.
Terjemahannya Roro Jonggrang
a. Orientation
Roro Jonggrang adalah anak perempuan dari Raja Prabu Baka, yang memimpin kerajaan Jawa atas Prambanan pada dahulu kala. Raja tersebut terbunuh pada pertempuran sengit oleh menteri dari kerajaan Pengging, yang bertarung menggunakan senjata magis bernama ‘Bandung’. Karena alasan inilah ia dikenal sebagai ‘Bandung Bandawasa’.
b. Complication
Tak berselang lama, Bandung Bandawasa memutuskan untuk menikahi putrid Roro Jonggrang, anak dari musuhnya. Tetapi Roro Jonggrang tidak berkeinginan untuk menikah dengan seseorang yang telah membunuh ayahnya, jadi ia meminta saran kepada Patih.
Patih membuat sebuah saran yang bijaksana. Bandung diminta untuk membangun seribu candid an dua sumur yang dalam. Jika ia mampu menyelesaikannya dalam satu malam, maka ia dapat menikahi Roro Jonggrang. Bandung tahu dua orang yang memiliki kekuatan magis yang berjanji akan membantunya. Salah satunya adalah ayahnya, “Darmamaya”, dan satunya lagi adalah Raja Pengging. Waktupun telah ditentukan, dan pada waktu petang, pengikut Bandung memulai pembangunan dengan jin pekerja. Lima ratus candi telah terselesaikan sampai pertengahan malam.
Roro Jonggrang mengirim seseorang untuk mematai-matai perkembangan dari pekerjaan Bandung dan pada pukul empat pagi, dia melihat sudah ada Sembilan ratus Sembilan puluh lima candi yang telah dibuat dan dua sumur ang dalam hampir selesai. Seluruh isi kerajaan menjadi sedih, karena putrid harus enikah dengan seorang yang telah membunuh ayahnya.
Lagi-lagi, Patih memiliki ide. Dia membangunkan semua gadis dan memintanya menumbuk padi bersamaan. Ketika para pekerja mendengar tumbukan padi dan mencium aroma bunga, yang mana merupakan tanda fajar, mereka pun menghentikan pekerjaan mereka. Bandung Bandawasa bahagia melihat candi-candi itu sampai pada akhirnya dia menghitungnya. Tetapi betapa terkejutnya ia, hanya ada 999 candi.
c. Resolution
Kemudian dengan cepat ia mencari sebab kegagalannya dan menjadi marah akan itu. Roro Jonggrang pun dirubahnya menjadi batu, yang kini berada di ruang inti dan kini disebut sebagai ‘Candi Roro Jonggrang’.
Demikian, semoga bermanfaat.
Labels:
CATEGORY,
NARATIVE TEXT
Thanks for reading Contoh narrative text tentang Roro Jonggrang lengkap arti dan generic structurnya.. Please share...!
0 Comment for "Contoh narrative text tentang Roro Jonggrang lengkap arti dan generic structurnya."